RI Tak Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Simak Cerita Kekecewaan IKM Pembuat Suvenir, Pengelola Hotel hingga..

 


RI Tak Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Simak Cerita Kekecewaan IKM Pembuat Suvenir, Pengelola Hotel hingga..


Tak sedikit kalangan yang berharap besar digelarnya Piala Dunia U-20 di Indonesia

Tak sedikit kalangan yang berharap besar digelarnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Hingar-bingar rencana event besar tersebut yang sampai di Kota Solo direspons dengan banyak persiapan sejak jauh hari, mulai dari industri kecil dan menengah hingga pengelola hotel dan tempat pariwisata hingga pemerintah daerah yang merenovasi stadion. 

Hal ini tak lepas dari Kota Solo yang sudah digadang-gadang bakal menjadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia U-20, khususnya untuk babak final sekaligus perhelatan upacara penutupannya. Banyak kalangan berharap event ini turut membawa dampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat di Kota Bengawan. 

Namun keputusan FIFA yang akhirnya mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada Rabu, 29 Maret lalu, telah memupuskan harapan itu. Kekecewaan juga ikut dirasakan para pelaku usaha di Kota Solo, khususnya dari sektor ekonomi kreatif termasuk di dalamnya IKM, perhotelan, hingga pariwisata. 

Setidaknya ada 5 IKM di Solo yang telah ditunjuk Pemerintah Kota Solo, melalui Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian, agar menyiapkan desain suvenir Piala Dunia U-20 untuk diusulkan kepada FIFA dan panitia pusat penyelenggara Piala Dunia U-20 di Indonesia. Salah satunya Margono, perajin wayang kulit yang juga pemilik Sanggar Wayang Gogon di Kentingan, Jebres, Solo.

Komentar

Postingan Populer