Hunian Jepang Ancam Banjir Kelurahan Pondok Petir di Depok, Ini Kata Dewan Jabar

 

Hunian Jepang Ancam Banjir Kelurahan Pondok Petir di Depok, Ini Kata Dewan Jabar

Hunian konsep Jepang yang bakal digarap PT Kinarya Realty Nusantara, di Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari Kota Depok terus menuai masalah kedepannya bila tak segera ditindaklanjuti.


Hunian konsep Jepang yang bakal digarap PT Kinarya Realty Nusantara, di Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari Kota Depok terus menuai masalah kedepannya bila tak segera ditindaklanjuti.

Selain hilangnya Situ Kancil, resapan air, ternyata dampak yang akan timbul banjir di wilayah Kelurahan Pondok Petir. Hal ini terjadi lantaran pembuangan air perumahan mengarah ke utara (Pondok Petir). 

Sekretaris Kelurahan Pondok Petir, Bahrudin menjelaskan, pihak PT Realty yang menggarap pembangunan perumahan berkonsep ala Jepang di Situ Kancil itu, belum melakukan sosialisasi apapun saat ingin menggarap. Baik itu dari segi dampak lingkungan dan lain sebagainya.

"Karena lahan Situ Kancil yang digarap itu masuknya ke wilayah Curug. Mungkin sudah disosialisasikan kepada masyarakat di sana" kata dia kepada Harian Radar Depok, Senin (20/2).

Meskipun begitu, dia mengingatkan kepada pihak terkait memperhatikan kembali dampak pembangunan dari proyek hunian Jepang yang bakal dibangun.

Pasalnya, proyek pembangunan yang digarap PT Realty itu pembuangan airnya pasti mengarah ke utara, dan tidak mungkin ke Selatan.

"Pasti arahnya ke Pondok Petir. Kecuali kalau pihak pengembang membangun sodetan ke Kali Angke mungkin bisa. Tapi kebanyakan aliran airnya mengarah ke Pondok Petir," ungkap dia.

Bahrudin mengaku, tidak mengetahui apapun perihal konsep hunian yang dibangun atau apapun itu, yang berkaitan dengan pembangunan perumahan PT Realty di Situ Kancil.

"Namun saya pernah mendapat informasi kalau nantinya akan dipasang tandon air di sekitar perbatasan Pondok Petir dengan Curug," kata dia.

Jadi, lanjut dia, ketika intensitas hujan tinggi. Nantinya air hujan akan ditampung di tandon air tersebut, yang kemudian pengeluarannya diatur layaknya pintu air.

"Tetapi sampai saat ini saya belum tahu konsep dari pihak pengembang. Banyak dari warga saya dan para pengurus lingkungan bertanya-tanya maksud konsep itu," ucap Bahrudin.

Menurut dia, pengerukan yang dilakukan untuk pembangunan perumahan akan menyebabkan air tidak akan meresap. Dan akan berdampak luar biasa ketika intensitas hujan tinggi terjadi.


Komentar

Postingan Populer